Di puncak Ciumbuleuit
Hiruk pikuk sudah disodorkan disini.
Orang-orang ramai berjalan menusuri bukit untuk berolahraga,
tampak disamping kiri-kanan jalan banyak orang-orang yang mengais rejeki,
mulai dari menjual barang sampai yang mengharapkan suatu santunan.
Terdengar musik khas saung sunda sepanjang jalan menuju bukit,
tercium aroma makanan yang sedang dibakar,
terlihat pemandangan bukit nan indah bagaikan lukisan sepanjang jalan.
Namun,,
" sayang, dulu itu pas ibu kesini, disini jau lebih indah dan bagus, Di puncak itu, nanti ada sebuah lapang, dimana dalam lapang itu banyak kuda untuk disewakan dan sekeliling lapang banyak saung makanan. "
Tutur Ibuku
Memang, sesampainya di puncak,,
hanya terlihat sebuah lapang, dimana disekelilingnya ada tembok. Tembok yang membatasi dan mengurangi pemandangan puncak, hanya untuk proyek perumahan.
Miris memang,,
Tanah dan Rumah merupakan hal langka dan banyak dicari, bahkan untuk seukuran bukit dan tempat wisata pun tetap diselipkan perumahan. Dengan resiko mengurangi keindahan pemandangan.
Tapi tak apa,
Nasi merah dan lauk-pauk khas sunda sudah bisa sedikit mengurangi kekecewaan saat itu.
Minggu pagi di punclut ( puncak Ciumbuleuit ), Bandung
(~-_-)~ ~(>o<~)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar