Kamis, 03 Maret 2011

Darkside Part II

haha baru bisa posting sekarang soalnya dirumah banyak godaan bwt maen,,
ada dota lah, terus ff9 yang baru bisa dimaenin di komp dan buku kambingjantan yang belum sempet dibaca,,
untuk issue kebenaran yang terungkap mungkin tidak ada d chapter ini tapi ada d chapter selanjutnya,,
ok tanpa panjang lebar silakan membaca,,


Darkside
~enter your darkside~

Part II

saatnya tlah tiba
aku sudah menunggu momen ini dari dulu
tak apa tak usah ragu
keluarkanlah
Aku akan memberimu kekuatan

Angin malam berhembus di sepanjang kota, menusuk tubuh orang-orang yang ditabraknya, mendinginkan tubuh mereka memaksa mereka untuk menghangatkan diri. Tetapi angin malam tak berpengaruh terhadap dito saat itu. Hatinya yang panas telah mengalahkan dinginnya angin malam, tubuhnya gemetar bukanlah karena kedinginan tetapi karena melihat jasad temannya tepat di depan matanya. Matanya tak kuasa lagi menahan tangis, air mata mengalir dari matanya menuju bibirnya yang bergetar. Dito duduk di samping tubuh doni saat itu, memegang tangan sahabatnya yang mungkin untuk terakhir kalinya.

" maaf yah dit...saya sudah menyusahkanmu...kalau saja saya tidak mengajakmu ketempat ini mungkin kejadian ini tak akan terjadi.  " kata doni
" sudah don ini bukanlah salahmu, sudah berhentilah berbicara jangan memaksakan diri, saya akan mencarikan pertolongan tenang saja.  " kata dito
"  sudahlah tidak perlu, lagipula sepertinya tubuh ini sudah tidak kuat la-  " kata doni
"  jangan berbicara seperti itu, ini bukanlah akhir dari kita..  " kata dito
"  hehe maaf sekali lagi tapi dengarkanlah perkataan terakhirku ini...  " kata doni
"  don,,, baiklah. " kata dito
"  terimakasih telah menemaniku sampai saat ini, suka duka kita lewati bersama. terimakasih terhadap semua yang telah kau berikan kepadaku, kau memberikanku keberanian melawan rasa takutku, kau memberikanku motivasi kepadaku ketika diriku dalam keadaan terpuruk, ingat janganlah kamu lepas kendali terhadap dirimu, kuasailah dirimu, kenali dirimu, keluarkanlah potensi terbaik dalam dirimu supaya kau menjadi seseorang yang lebih baik daripada sekarang. Dan yang terakhir terimakasih engkau telah memberikanku suatu kenangan yang tak terlupakan dari dunia ini yaitu persahabatan  " kata doni

mata doni terpejam perlahan, tangannya mulai tak mempunyai energi lagi untuk menggenggam tangan sahabatnya dito. Tinggallah jasad tanpa jiwa yang menempatinya, meninggalkan berjuta-juta cerita di dunia fana ini, mengakhiri dan mengawali suatu cerita yang ditempuh jiwa ini.

" kenapa ??.....ayo bangunlah....bukankah kau sudah berjanji kepadaku sebelumnya......bahwa kita akan selalu bersama......tertawa bersama.....bukankah jika saya menangis kau akan menangis juga....ayo bangunlah....temani saya menangis disini........haha.....bukankah kau bilang kau ingin mencari pengganti putri.....ayo bangunlah.......apakah semua cita-cita dan masa depan yang kita idamkan akan kau buang saja.....hiks...hiks....ayo bangunlah..  " Gumam dito

Doni tak bergerak, matanya tetap tertutup. Wajahnya tampak tenang bagaikan semua kesusahan hidupnya telah hilang.

" .....baiklah.......tidurlah dengan tenang sahabatku.....aku senang telah menjadi sahabatmu selama ini.... " kata dto

Dito mulai berdiri dari tempat ia duduk disamping doni. Kepalanya masih menunduk memandang melihat doni, disambung oleh suara yang sangat dibenci dito.

"  oh apa kau sudah selesai dengan temanmu yang tak berguna itu.  " kata pria misterius itu
"  KAU.....kalau kau tak ada disini semua ini takkan terjadi.  " kata dito
"  khuhuhuhu memangnya kau bisa apa dengan tubuhmu yang lemah.  " sahut pria itu
"  tak peduli siapa kau dan darimana kau. AKU TIDAK AKAN MEMAAFKANMU !!!  " jawab dito

Tiba-tiba saja angin disekitar dito dan pria itu berhembus kencang, berhembus mengelilingi mereka dan menjadikan mereka sebagai pusat putaran. Semakin lama angin itu semakin kencang dan luas putaran angin semakin mengecil sampai menjadikan dito sebagai pusat putaran angin. Angin itu mengelilingi dito semakin kencang sampai membuat tubuh dito tampak samar-samar. Langit diatas pria itu dan dito menjadi terlihat mendung, awan-awan gelap berputar-putar menuju ke pusat putaran yang terletak tepat di atas dito.

"  perasaan ini, tidak salah lagi. Dia akhirnya muncul. Vikon ini pun menunjukkan reaksi yang besar. bagian tergelap dari dirinya akan muncuk. Darkside yang tertidur bertahun-tahun  di dalam tubuhnya akan keluar sekarang.  " gumam pria itu

angin yang kencang sedikit demi sedikit berhembus semakin lambat. Tiba-tiba seseorang keluar dari pusaran angin dan ternyata itu dito. Dito tampak berbeda sorot matanya lebih tajam dari biasanya, terlihat bibirnya sedang tersenyum licik. Dito berlari menuju ke arah pria yang membunuh doni dan melayangkan satu pukulan ke arah mukanya. Namun pria itu menghindar dan terbang menjauhi dito, dan langsung saja dia mengarahkan senjata miliknya kearah dito. Sebuah sinar laser keluar dari senjata itu menuju ke arah dito, tetapi dito tak bergerak dia hanya terdiam ditempatnya. Dito mengangkat tangan kanannya ke arah tembakan itu dan ajaibnya tembakan itu seperti terserap kedalam tangan dito tanpa melukai dirinya sama sekali.

"  jadi ini seranganmu elemen angin ya,,,  hemm tak berguna ini ku kembalikkan.  " kata dito

tangan yang baru saja menyerap serangan pria itu tiba-tiba mengeluarkan suatu tembakan hitam. Tampak pria itu terkejut dengan serangan mendadak dari dito dan langsung saja serangan itu mengenai tubuh pria itu. Pria itu terjatuh dari udara dan mendarat di tanah dengan dentuman keras. Dito mendekati pria itu dan mencengkram leher pria itu lalu mengangkatnya keatas.

"  ugh....uhuk-uhuk  " kata pria itu
" heahaha kurang beruntungnya dirimu karena berhadapan denganku. Tapi aku berterima kasih padamu karena berkatmu aku bisa keluar dari bocah ingusan itu. sebagai tanda terimakasih akan kuhilangkan rasa sakitmu ini dengan cara langsung membunuhmu.  " kata dito
"  khuhuhu tak secepat itu justru dirimulah yang harus bersiap-siap.  " jawab pria itu

Vikon yang berada di tangan kanan pria itu bersinar warna putih cemerlang, cahanya keluar sampai kelangit menembus awan-awan gelap di atas mereka. Dito melepaskan tangannya dari leher pria itu, dan langsung saja tangannya memegang kepalanya. Dito merintih kesakitan, terlihat dia berputar-putar tak tentu sampai dia berlutut di atas tanah masih sambil memegang kepalanya. Pria itu bangkit dari jatuhnya dan tertawa sangat keras seakan dia baru saja pertama kali bisa tertawa. Pria itu menyodorkan vikon ke arah dito dan tiba-tiba tubuh dito seperti terhisap kedalam vikon itu. Namun dari seberang kanan mereka terlihat sambaran api  yang berkobar ke arah mereka. Langsung saja pria itu loncat menjauh dari api itu dan otomatis menjauhkan vikon dari tubuh dito.

"  siapa disana !!!!!  " kata pria itu

Sesosok pria yang lain keluar dari kegelapan taman, dia memakai baju hitam dengan jubah merah. Sambil membawa pedang di tangan kanannya dia perlahan-lahan mendekat sehingga wajahnya terlihat. Wajahnya seperti seorang pria yang sudah berumur kira-kira 40 tahun, dengan sebuah botol arak di pinggangnya. langkah kakinya terasa berat karena dia memakai sepatu boots hitam dengan leher yang lumayan tinggi.

"  Jangan coba-coba kau sentuh bocah itu................... " sahutnya

TO BE CONTINUED

Next issue : Jati diri dito yang sebenarnya dan perginya salah satu teman dito yang lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar