Senin, 26 Mei 2014

Final Fantasy X

Ketemu lagi di gaming talk.

Ga epik rasanya kalo saya ga bahas salah satu serial Final Fantasy (FF). Game buatan square enix ini emang mantep. Tentunya yang paling saya suka dari serial FF adalah line story nya yang bagus dan indah. Dengan kombinasi karakter dan pasti ada konflik tentang cintanya pula.

Dari semua serial FF, saya sendiri baru memainkan seri FF 1, 6, 7, 8, 9, 10, 10-2, dan 12. Sampai detik ini square enix sudah mengeluarkan serial FF sampai seri 15. Duh belum sampe saya kalo make console PS3, apalagi PS4.

Dan dari semua serial FF yang pernah saya mainkan, seri yang paling saya suka adalah FF-X.


Serial Final Fantasy mana yang terbaik menurut kamu ?

Untuk penggemar FF, pasti bakalan sulit menjawab pertanyaan diatas. Pasti bakalan menimbang berbagai alasan dan berbagai ulasan. Saya sendiri masih belum bisa menentukan, tapi menurut saya ada dua serial FF yang terbaik yakni FF-X dan FF-VII. ( ini menurut saya yah ).

FF-VII itu memang di karakternya yang sangat apik dan keren. Ada cloud, tifa, aerith ( T.T ), sephiroth, dll. Cerita RPG nya keren juga, bahkan saking kerennya dibuat seri lain seperti FF-VII Crisis Core, lalu ada FF-VII dirge of cerberus bahkan ada movienya FF-VII advent Children. Bahkan saya pernah dengar orang luar negeri baru mengenal FF setelah FF7 dirilis, FF 1-6 nya kurang dikenal.

Tapi menurut saya, ( setelah mikir seharian ) FF-X tetap nomer satu di hati saya.

Satu hal yang paling saya suka dari FF-X adalah story line nya. Nuansa cintanya kental, konflik masalahnya luas dan endingnya yang menakjubkan sampai bikin saya hampir menangis. 

Lalu hal kedua yang paling saya suka dari FF-X adalah soundtrack-nya. Semua orang yang main FF-X pasti setuju kalo FF-X memiliki soundtrack yang indah. Memang sih banyak soundtrack bagus lainnya kaya Sephiroth dari FF-VII, melodies of life dari FF-IX. Tapi entah mengapa setiap kali saya mendengar soundtrack FF-X, hati saya selalu bergetar dan sedih. Soundtrack yang paling saya suka adalah

' To Zanarkand ' dan ' Suteki Da Ne '

Kedua lagu emang mirip dikit, tapi musiknya paling ngena ke saya. Selain itu ada musik battle yang saya suka dari FF-X, yakni pas lawan seymour omnis, itu tuh seymour yang bentuk ke-4.

Itu dia dua hal yang paling saya suka dari FF-X, sehingga menempatkan game ini menjadi game FF terbaik di hati saya.

Emang sih banyak yang bilang FF-X ini terlalu gampang, bahkan final boss FF-X dinobatkan sebagai boss paling mudah. Tapi coba deh maenin, pokonya ga puas kalo cuman maen satu kali. Saya sendiri kalo diitung-itung udah main 6 kali, 5 kali tamat. Pertama kali saya main ga tamat, soalnya PS2-nya itu minjem dan dibalikin ke yang punya sebelum saya selesai main.



Karakter dari game ada di atas sana, main karakternya itu Tidus ( tengah ) , karakter utama cewenya Yuna ( pake kimono putih ). Kalo bahas ceritanya terlalu panjang saya ceritain, yang belum tau mainin aja. PS2 sekarang udah murah, kalo males beli main di PC udah banyak emulator PS2 yang bagus. Tinggal burn CD FFX dibuat jadi iso, mainin deh.

Inti ceritanya,

Para pengawal ( Guardian ) harus melindungi Yuna ( Summoner ) untuk berdoa disetiap kuil sampai di Zanarkand untuk mendapatkan Final Summon. Final summon ini buat ngalahin sin, alias monster raksasa yang selalu ngancurin kota. Sin itu monster yang ga bisa mati, hanya bisa dilumpuhkan. Masa dimana sin itu lumpuh disebut eternal calm, jangka waktunya hanya 5 tahun. Setelah itu sin akan bangkit kembali dan dibutuhkan summoner berikutnya untuk mengalahkannya.

Tentu Tidus dkk, ga mau sin bangkit lagi. Mereka ingin membunuhnya untuk selamanya. Mereka cari cara buat musnahin sin dengan cara masuk ke tubuh sin dan mengalahkan Yu Yevon yang menciptakan sin. Sebelum Yu Yevon, Tidus dkk, harus mengalahkan ayah Tidus yang telah berubah wujud dari Sin.

Sin kalah, ayah tidus kalah, yu yevon kalah, baru deh gamenya tamat.

Tapi masih ada satu karakter antagonis di game ini :


Yup ini adalah si kampret seymour.

Kenapa saya sebut si kampret karena tega-teganya maksa Yuna jadi istrinya, dan perlu empat kali untuk bisa ngalahin orang ini. Ditambah gaya bicaranya yang aneh menurut saya pribadi. Dia ini ketua satu bangsa, dia punya visi untuk menjadi sin berikutnya, sehingga dia bisa menghancurkan dunia, kalau menurut bahasa dia ' Membersihkan dunia dari penderitaan '.

---

Bicara FF pasti bicara mengenai summon.

FF-X memiliki summon yang keren seperti Valefor, Ifrit, Ixion, Shiva, Bahamut, Yojimbo, dan Magus sister. Summon yang paling keren adalah Anima. ( paling keren menurut saya dan bukan paling kuat di game ).


Anima sendiri merupakan jelmaan dari ibunya si kampret seymour. Ibunya itu memberikan kekuatan Anima pada Yuna untuk bisa menghentikan anaknya, Ngedapetin Anima di game itu susah-susah gampang.

Kalian harus ambil secret treasure di setiap temple yang ada, lalu masukin koordinat Baaj Temple di pesawat. Ngalahin penjaganya baru deh dapet. Anima pertama kali muncul di game ketika kota luca diserang, Anima di summon oleh si kampret seymour untuk mengalahkan monster yang menyerang. Sok baik banget padahal yang ngeluarin monster yang nyerang kota Luca dia sendiri, emang bener si kampret.

Selain summon,

Kalo FF pasti bicara Superboss, alias boss ekstra yang sulit dikalahkan dan jauh lebih kuat dari final boss. Oh ia FF-X ada seri internasional ada seri biasa, di posting ini saya bicara tentang seri FF-X biasa, jadi superboss nya adalah :


Nemesis.

Nemesis bisa ditemuin di monster arena di calm land. Jangankan ngalahinnya, nge-unlock dia aja susah dan butuh perjuangan keras. Kalian harus nge-unlock semua monster di setiap jenis. Dan tiap monster ada persyaratannya untuk bisa di unlock. Setelah di unlock semua monster, kalian harus ngalahin semuanya. Dimana masing-masing monster memiliki kekuatan besar, darah banyak. Setelah semua kalah baru deh kebuka Nemesis.

Saya pribadi belum pernah nge-unlock nemesis, males nangkep monster-monster-nya.

Dan terakhir yang ingin saya bahas adalah endingnya..

SPOILER ALERT

Ending FFX adalah ending paling sedih dari semua serial FF yang pernah saya mainin. Emang sih ada momen lain yang bikin sedih, seperti aertih yang mati dibunuh cloud, eh sephiroth. ( cari di youtube, search game theory - aerith death, kalian bakal tau kematian aertih sesungguhnya ).

Tapi ending FFX ga kalah sedihnya ama momen aerith dibunuh.

Jadi endingnya adalah ......

Tidus itu hanya sebuah bayangan imajinasi bukan orang sungguhan, di akhir pertarungan Tidus berpamitan dengan kekasihnya Yuna untuk pergi selama-lamanya ke alam farplane ( alam setelah mati ). Sehingga di akhir game kalian ga akan melihat Tidus dan Yuna bersanding di pelaminan, tapi hanya perpisahan menyedihkan yang akan kalian lihat.


Bayangin aja, di sepanjang perjalanan mereka asik ngobrol dan semakin dekat. Ikatan cintanya makin kuat sampai di akhir perjalanan. Tapi ending ceritanya mereka ga bisa bersatu dikarenakan beda dunia.

Coba maenin deh, pasti kerasa sedihnya.


------


Itu sekian pembicaraan saya mengenai FF-X, kalo mau tau ttg cara main, secret, boss, summon, kayanya udah banyak linknya di gugle. Pokonya salah satu game terbaik console PS2 menurut saya, ga rugi main game ini.

so sampai ketemu di gaming talk minggu depan.

Maaf jadwal saya jadi berantakan, saya akan coba ngikutin jadwal posting lagi.

So sampai ketemu lagi kawan, carry on..

1 komentar:

  1. kk request gamming tentang angry bird *mentang2 backgroundnya angry bird

    BalasHapus